Selasa, 22 Oktober 2013

LAPORAN BIOLOGI ANATOMI HEWAN

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI




Disusun oleh:
Kelompok IIB
           
Rosalina Berliani                23040113140058
Fathma Dewi                      23040113190067
Regandhi Islam A.R.         23040113140073
Khotimatul Barki               23040113140078
Misbachul Umam               23040113190079




Description: Description: Description: C:\Users\sony\Downloads\New folder\logo-undip-bw-256x300.jpg



PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS
JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2013

BAB I
PENDAHULUAN
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya, sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah, kaki yang dapat digunakan untuk berjalan, bertengger maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya. Columba domestica merupakan hewan berdarah panas yang mempunyai ciri khas yaitu tubuhnya terbungkus oleh bulu yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya, berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu mengenal habitatnya, kebanyakan hidup di pepohonan, beberapa diantaranya hidup di tanah dan spesies lainnya hidup di batu karang.
Tujuan dari praktikum dengan materi anatomi hewan adalah dapat mengetahui organ- organ dan fungsi pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan bururng merpati. Manfaat yang diperoleh dari praktikum yaitu mengetahui organ- organ  dan fungsi pada sistem pencernaan dan sistem pernapasan burung merpati.




BAB II
MATERI DAN METODE
Praktikum biologi mengenai Anatomi Hewan telah dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober 2013 pukul 07.00 - 09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
2.1. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum Anatomi Hewan adalah burung merpati sebagai hewan yang akan diamati dan kloroform untuk membius burung merpati. Alat yang digunakan adalah baki bedah, gunting, pisau bedah untuk membedah burung merpati; pinset, penjepit, paku penyangga untuk menancapkan sayap burung pada baki bedah agar tidak mengganggu pada saat pembedahan, dan alat tulis untuk menggambar serta menulis hasil praktikum.
2.2. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum Anatomi Hewan adalah membius burung merpati dengan kloroform, meletakkan burung merpati pada baki bedah, mempentangkan sayap burung dan tusuk dengan paku penyangga agar tidak mengganggu saat pembedahan, menyayat burung merpati dengan menggunakan gunting atau pisau bedah, mengamati organ- organ yang terlihat dan mencatat hasil pengamatan serta menggambar bagian organ pernapasan dan pencernaan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1.            Digestorium Columba domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh Digestorium Columba domestica sebagai berikut :
 

8
 
6
 
4
 
5
 
3
 
2
 
9
 
7
 
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi,
               2013.
Sumber : Campbell, 2002.
Ilustrasi 15. Penampang saluran pencernaan burung merpati.
Keterangan :
1.      Paruh
2.      Kerongkongan
3.      Tembolok
4.      Proventikulus
5.      Ventrikulus atau ampedal
6.      Usus halus
7.      Usus besar
8.      Sekum
9.      Kloaka
            Berdasarkan hasil praktikum terlihat beberapa organ pencernaan Columba domestica diantaranya esophagus, proventiculus, ampela, usus halus, usus besar, sekum dan kloaka. Esophagus berfungsi untuk menyalurkan makanan ke tembolok, tembolok berfungsi untuk melunakkan makanan sementara sebelum disalurkan menuju ke Proventiculus. Proventiculus berfungsi sebagai peghasil enzim pepsin, ampela untuk melumatkan pakan dan memncampur air menjadi chymne, usus halus untuk mencerna dan menyerap makanan yang masuk, usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan kloaka berfungsi untuk mengeluarkan zat- zat hasil metabolisme. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hickman (2002) bahwa sistem pencernaan pada burung merpati yaitu esophagus, venticulus, pankreas, duodenal loop, usus 12 jari, dan berakhir dikolaka. Makanan yang semula ditampung dalam tembolok masuk kelambung kelenjar yang menghasilkan getah lambung, kemudian masuk ke dalam lambung pengunyah, ampela, intestinum tenue, dan berakhir di kloaka. Hal ini sependapat dengan Radiopoetra (1996) yang menyatakan bahwa sari- sari makanan didorong ke usus besar, kemudian masuk ke dalam rectum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.







3.2.      Resphiratorium Columba domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah diamati gambar morfologi pernafasan Burung Merpati seperti pada gambar dibawah ini:


 

             

 

 

 
1
                   2
                       3


                     4

 

 

 
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2013.
Sumber :  Nurdiyansah, 2008.
Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2013.

Ilustrasi 16. Penampang saluran pernapasan burung merpati

Keterangan :
1.      Hidung
2.      Trakea
3.      Laring
4.      Paru- paru

Berdasarkan hasil praktikum, sistem pernapasan pada burung merpati terdiri dari hidung, trakea, laring, dan paru- paru. Lubang hidung berfungsi sebagai tempat pertama kali udara masuk ke paru- paru, laring berfungsi untuk mengatur masuknya udara dari luar, dan paru-paru berfungsi untuk mencukupi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembakaran dan untuk pembentukan tenaga. Dimana di paru – paru tepatnya pada alveolus terjadi proses pertukaran antara CO2 dengan O2. Menurut Akoso (1998) struktur paru unggas sangat kaku dan selama bernapas hanya sedikit terjadi gerakan mengembang dan mengempis.
Mekanise pernapasan burung merpati ada dua sistem yaitu  pernapasan pada saat istirahat dan waktu terbang. Ritchison (2008) menyatakan bahwa aktifitas burung  saat terbang yaitu mulai dari meluncur, melonjak untuk penerbangan dan mengepak untuk melayang. Angela dan Biewner (2010) menambahkan bahwa aktifitas terbang sangat memerlukan kekuatan yang sangat besar. Lepas landas dan mendarat adalah fase penting dalam penerbangan burung yaitu sangat berpengaruh pada penyesuaian fungsional kinematik burung dalam penerbangan. Pada waktu burung terbang telah terjadi aktivitas rongga dada, maka pernapasan dilakukan dengan menggunakan cadangan  udara didalam kantung udara. Hal ini sependapat dengan Campbell et al (2002) bahwa pernapasan pada fase terbang, inspirasi, dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung udara diantara tulang coracoid dan kantung udara dibawah ketiak. Brotowidjoyo (1993) menambahkan bahwa sistem respirasi pada burung merpati terdiri atas trakea yang melanjut sebagai dua buah bronchipoda syrinx (alat suara).


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pada praktikum Anatomi Hewan didapatkan bahwa burung merpati terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor. Sistem pencernaan burung merpati terdiri dari paruh, kerongkongan, tembolok, proventikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar, sekum dan kloaka sedangkan sistem pernapasan burung merpati terdiri dari rongga hidung, trakea, laring, dan paru- paru.
4.2. Saran
        Saran untuk praktikum Anatomi Hewan adalah mempersiapkan materi dengan sebaik mungkin. Apabila praktikum menggunakan burung merpati sebagai objek, gunakanlah burung merpati yang berukuran besar agar organ- organ yang akan dteliti tampak lebih jelas dan berhati- hatilah saat proses pembedahan berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B. T. 1998. Kesehatan Unggas Panduan bagi Petugas Teknis Penyuluh dan Peternakan. Kanisius. Yogyakarta.

Angela dan Biewer. 2010. Aktifitas Burung Merpati. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789.

Brotowidjoyo, D.M. 1993. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Hickman, P., L.S. Roberts dan A. Larson. 2002. Animal Diversity. Mc.Graw Hill Companies Inc, North America.

Nurdiyansah, A dan Yenny Fahmawati. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. PT.Grafindo Media Pratama, Bandung.

Radiopoetra. 1996. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Ritchson. 2008. Aktifitas Burung Merpati. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar