LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
BIOLOGI
Disusun
oleh:
Kelompok
IIB
Rosalina
Berliani 23040113140058
Fathma
Dewi 23040113190067
Regandhi
Islam A.R. 23040113140073
Khotimatul
Barki 23040113140078
Misbachul
Umam 23040113190079

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS
JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

PENDAHULUAN
Aves merupakan vertebrata yang
hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya, sayap yang berasal
dari elemen-elemen tubuh tengah, kaki yang dapat digunakan untuk berjalan, bertengger
maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai
paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya. Columba domestica merupakan hewan berdarah panas yang mempunyai
ciri khas yaitu tubuhnya terbungkus oleh bulu yang berfungsi untuk mengatur
suhu tubuhnya, berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu mengenal
habitatnya, kebanyakan hidup di pepohonan, beberapa diantaranya hidup di tanah
dan spesies lainnya hidup di batu karang.
Tujuan dari praktikum dengan materi anatomi hewan adalah
dapat mengetahui organ- organ dan fungsi pada sistem pernapasan dan sistem
pencernaan bururng merpati. Manfaat yang diperoleh dari praktikum yaitu
mengetahui organ- organ dan fungsi pada
sistem pencernaan dan sistem pernapasan burung merpati.

MATERI DAN METODE
Praktikum biologi
mengenai Anatomi Hewan telah dilaksanakan pada hari Kamis,
17 Oktober 2013 pukul 07.00
- 09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
Diponegoro, Semarang.
2.1. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum
Anatomi Hewan adalah burung merpati sebagai hewan yang akan diamati dan
kloroform untuk membius burung merpati. Alat yang digunakan adalah baki bedah,
gunting, pisau bedah untuk membedah burung merpati; pinset, penjepit, paku
penyangga untuk menancapkan sayap burung pada baki bedah agar tidak mengganggu
pada saat pembedahan, dan alat tulis untuk menggambar serta menulis hasil
praktikum.
2.2.
Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum
Anatomi Hewan adalah membius burung merpati dengan kloroform, meletakkan burung
merpati pada baki bedah, mempentangkan sayap burung dan tusuk dengan paku
penyangga agar tidak mengganggu saat pembedahan, menyayat burung merpati dengan
menggunakan gunting atau pisau bedah, mengamati organ- organ yang terlihat dan
mencatat hasil pengamatan serta menggambar bagian organ pernapasan dan pencernaan.

HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.1.
Digestorium
Columba domestica
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, diperoleh Digestorium Columba domestica
sebagai berikut :
![]()
![]() ![]()
![]() ![]()
![]()
![]() ![]() |
![]() |
|||||||||||||||||||
Sumber : Data Primer Praktikum
Biologi,
2013.
|
Sumber : Campbell,
2002.
|
Ilustrasi
15. Penampang saluran pencernaan burung merpati.
Keterangan :
1. Paruh
2. Kerongkongan
3. Tembolok
4. Proventikulus
5. Ventrikulus atau ampedal
6. Usus halus
7. Usus
besar
8. Sekum
9. Kloaka
Berdasarkan hasil praktikum terlihat
beberapa organ pencernaan Columba domestica diantaranya
esophagus, proventiculus, ampela,
usus halus, usus besar, sekum dan kloaka. Esophagus berfungsi untuk menyalurkan
makanan ke tembolok, tembolok berfungsi untuk melunakkan makanan sementara
sebelum disalurkan menuju ke Proventiculus.
Proventiculus berfungsi sebagai peghasil enzim pepsin, ampela untuk
melumatkan pakan dan memncampur air menjadi chymne,
usus halus untuk mencerna dan menyerap makanan yang masuk, usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air
dalam sel tubuh dan kloaka berfungsi untuk mengeluarkan zat- zat hasil
metabolisme. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Hickman (2002) bahwa sistem pencernaan pada burung merpati yaitu esophagus, venticulus, pankreas, duodenal
loop, usus 12 jari, dan berakhir dikolaka. Makanan
yang semula ditampung dalam tembolok masuk kelambung kelenjar yang menghasilkan
getah lambung, kemudian masuk ke dalam lambung pengunyah, ampela, intestinum tenue, dan berakhir di
kloaka. Hal ini sependapat dengan Radiopoetra (1996) yang menyatakan bahwa
sari- sari makanan didorong ke usus besar, kemudian masuk ke dalam rectum dan akhirnya dikeluarkan melalui
kloaka.
3.2.
Resphiratorium Columba domestica
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
telah diamati gambar morfologi pernafasan Burung Merpati seperti pada gambar
dibawah ini:
![]()
1
![]() ![]() ![]()
4
|
![]() |
|||||||||||||||
Sumber : Data Primer Praktikum
Biologi, 2013.
|
Sumber : Nurdiyansah, 2008.
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Biologi, 2013.
Ilustrasi
16. Penampang saluran pernapasan burung merpati
Keterangan :
1. Hidung
2. Trakea
3. Laring
4. Paru-
paru
Berdasarkan
hasil praktikum, sistem pernapasan pada burung merpati terdiri dari hidung,
trakea, laring, dan paru- paru. Lubang hidung berfungsi
sebagai tempat pertama kali udara masuk ke paru- paru, laring berfungsi untuk mengatur masuknya udara dari luar,
dan paru-paru berfungsi untuk mencukupi
kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh untuk pembakaran dan untuk
pembentukan tenaga. Dimana di paru – paru tepatnya
pada alveolus terjadi proses pertukaran antara CO2 dengan O2.
Menurut Akoso (1998) struktur paru unggas sangat kaku dan selama bernapas hanya
sedikit terjadi gerakan mengembang dan mengempis.
Mekanise
pernapasan burung merpati ada dua sistem yaitu
pernapasan pada saat istirahat dan waktu terbang. Ritchison (2008)
menyatakan bahwa aktifitas burung saat
terbang yaitu mulai dari meluncur, melonjak untuk penerbangan dan mengepak untuk
melayang. Angela dan Biewner (2010) menambahkan bahwa aktifitas terbang sangat
memerlukan kekuatan yang sangat besar. Lepas landas dan mendarat adalah fase
penting dalam penerbangan burung yaitu sangat berpengaruh pada penyesuaian
fungsional kinematik burung dalam penerbangan. Pada waktu burung terbang telah
terjadi aktivitas rongga dada, maka pernapasan dilakukan dengan menggunakan
cadangan udara didalam kantung udara.
Hal ini sependapat dengan Campbell et al
(2002) bahwa pernapasan pada fase terbang, inspirasi, dan ekspirasi dilakukan
bergantian oleh kantung udara diantara tulang coracoid dan kantung udara dibawah
ketiak. Brotowidjoyo (1993) menambahkan bahwa sistem respirasi pada burung
merpati terdiri atas trakea yang melanjut sebagai dua buah bronchipoda
syrinx (alat suara).

SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada
praktikum pada praktikum Anatomi Hewan didapatkan bahwa burung merpati terdiri
dari kepala, leher, badan, dan ekor. Sistem pencernaan burung merpati terdiri
dari paruh, kerongkongan, tembolok, proventikulus, ventrikulus, usus halus, usus besar, sekum dan kloaka sedangkan sistem pernapasan
burung merpati terdiri dari rongga hidung, trakea, laring, dan paru- paru.
4.2. Saran
Saran untuk praktikum Anatomi Hewan adalah mempersiapkan materi dengan
sebaik mungkin. Apabila praktikum menggunakan burung merpati sebagai objek,
gunakanlah burung merpati yang berukuran besar agar organ- organ yang akan dteliti
tampak lebih jelas dan berhati- hatilah saat proses pembedahan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Akoso,
B. T. 1998. Kesehatan Unggas Panduan bagi Petugas Teknis Penyuluh dan Peternakan. Kanisius. Yogyakarta.
Angela
dan Biewer. 2010. Aktifitas Burung Merpati.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789.
Brotowidjoyo, D.M. 1993. Zoologi Umum. Erlangga,
Jakarta.
Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.
Hickman, P., L.S. Roberts dan A. Larson. 2002. Animal Diversity.
Mc.Graw Hill Companies Inc, North America.
Nurdiyansah, A dan Yenny Fahmawati.
2008. Biologi Kelompok Pertanian. PT.Grafindo Media
Pratama, Bandung.
Radiopoetra. 1996. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Ritchson. 2008. Aktifitas Burung Merpati. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar