LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
BIOLOGI
Disusun
oleh:
Kelompok
IIB
Rosalina
Berliani 23040113140058
Fathma
Dewi 23040113190067
Regandhi
Islam A.R. 23040113140073
Khotimatul
Barki 23040113140078
Misbachul
Umam 23040113190079

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS
JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

PENDAHULUAN
Makhluk hidup
tersusun dari beribu- ribu bahkan jutaan sel. Sel adalah unit terkecil yang
mampu atau dapat tepat hidup tanpa kehadiran sel yang lain, sehingga sel
merupakan segumpal protoplasma yang berinti sebagai individu yang berfungsi
menyelenggarakan aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel mempunyai bentuk dan
fungsi tertentu, setiap sel setelah tumbuh dan terdiferensisasi akan berubah
bentuknya sesuai dengan fungsinya. Sel- sel penyusun makhluk hidup sangat
bervariasi baik bentuk, ukuran, struktur, maupun fungsinya, sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung didalam sel.
Tujuan
praktikum pengenalan sel yaitu untuk mempelajari, mengenali dan memahami
bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi sel hewan dan tumbuhan, serta dapat
membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan yang dilihat secara mikroskopis.
Manfaat praktikum ini adalah dapat mengetahui bentuk, ukuran, struktur dan
fungsi sel hewan dan tumbuhan serta perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
BAB II

Praktikum
mengenai Pengenalan Sel dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 3 Oktober 2013 pada pukul 07.00 – 09.00 WIB di
Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas
Diponegoro, Semarang.
2.1. Materi
Bahan yang dibutuhkan
pada praktikum adalah tanaman Rhoe
discolor dan preparat awetan vesica
urinaria tikus. Alat yang dibutuhkan adalah mikroskop untuk megamati objek
dengan pembesaran yang telah ditentukan, kaca objek dan kaca penutup sebagai
tempat untuk meletakkan preparat tanaman, dan alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan.
2.2. Metode
Metode yang dilakukan pada praktikum sel
tumbuhan adalah membuat sayatan melintang pada daun Rhoe discolor, meletakkan sayatan pada kaca preparat lalu ditetesi
air, menutup dengan menggunakan cover
glass dan mengusahakan tidak ada gelembung udara, mengatur posisi preparat
pada meja mikroskop tepat pada cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan mengatur
fokus lensa, mengamati objek dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x.
Pada sel hewan yaitu meletakan preparat awetan vesica urinaria tikus pada meja mikroskop, mengamati dengan perbesaran
100x dan 400x, menggambar hasil pengamatan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Struktur Sel Tanaman Rhoe discolor
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
pada praktikum Pengenalan sel tanaman Rhoe
discolor diperoleh hasil sebagai berikut :
![]()
![]()
2
![]() ![]() |
![]() ![]()
2
3
![]() ![]() ![]() |
|||
Sumber: Data Primer Praktikum
Biologi, 2013.
|
Sumber: Mulyadi, 2007.
|
Ilustrasi 1. Penampang sel Rhoe Discolor
Keterangan :
1.
Inti sel
2.
Stomata
3.
Dinding sel
4.
Sitoplasma
Berdasarkan hasil pengamatan Rhoe discolor didapatkan hasil
pengamatan bahwa sel Rhoe discolor terdiri
dari stomata, inti sel, dinding sel, sitoplasma. Pada sel tanaman Rhoe discolor di temukan inti sel
berfungsi sebagai pengatur semua aktivitas dalam sel, stomata yang berfungsi
sebagai berlangsungnya reaksi kimia, dinding sel berfungsi sebagai pelindung
inti sel dan menjaga agar sel bentuknya tetap, dan sitoplasma adalah sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat- zat melalui reaksi
kimia. Hal ini sependapat dengan Cahyana (2003) bahwa di dalam sel tumbuhan
terdapat sitoplasma yang berfungsi tempat terjadinya reaksi kimia dalam sel
tumbuhan (rhoe discolor). Menurut
Campbell et al (2002) bahwa sel
tumbuhan cenderung mempertahankan bentuknya karena memilki dinding sel.
3.2. Struktur Sel Vesica Urinaria Tikus
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
pada praktikum Pengenalan sel vesica
urinaria tikus diperoleh hasil sebagai berikut :
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]()
![]()
![]()
![]() ![]() |
||||||
Sumber :
Data Primer Praktikum Biologi,
2013.
|
Sumber : Mulyadi, 2007.
|
Ilustrasi 2. Penampang
sel Vesica Urinaria Tikus
Keterangan:
1.
Retikulum Endoplasma
2.
Membran sel
3.
Sitoplasma
4.
Inti sel
Berdasarkan hasil praktikum pada sel vesica
urinaria tikus ditemukan adanya retikulum endoplasma, membran sel,
sitoplasma, dan inti sel. Fungsi retikulum endoplasma sebagai jalan transport
dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel lain,
membran sel berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat- zat tertentu dari dalam sel,
inti sel berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel sedangan sitoplasma
berfungsi untuk membantu pergerakan organel internal maupun sel secara
keseluruhan. Hal sesuai dengan pendapat Campbell et al (2002) yang menyatakan bahwa
membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan
limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Hasil praktikum pengamatan sel hewan tidak ditemukan adanya
dinding sel. Hal ini sesuai dengan Pratiwi (2004) yang menyatakan bahwa sel
hewan dan pada umumnya tidak memiliki dinding sel.
2.3. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Perbedaan sel
tumbuhan dengan sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel,
kloroplas, vakuola, dan plastida tetapi memiliki lisosom dan sentriol. Sedangan
sel tumbuhan memiliki vakuola, plastida dan dinding sel. Hal ini sesuai dengan
pendapat Cahyana (2003) yang menyatakan bahwa perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan terletak pada dinding. Nugroho (2006) menambahkan,
bentuk sel tumbuhan cenderung tetap sedangkan sel hewan tidak tetap.
|
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
3.1. Simpulan
Berdasarkan
hasil praktikum pengenal sel yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada
sel tanaman Rhoe discolor terdiri dari
inti sel, stomata, dinding sel dan sitoplasma sedangkan pada sel Vesica urinaria tikus terdiri dari
retikulum endoplasma, membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sel tumbuhan
mempunyai organel vakuola, plastida, dan dinding sel, sedangkan sel hewan memiliki
lisosom dan sentriol.
3.2.
Saran
Berdasarkan praktikum pengenalan sel, sebaiknya
memahami prosedur kerja degan baik dalam praktikum agar mendapatkan hasil yang
baik dan sesuai dengan konsep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar