Senin, 11 November 2013

LAPORAN KIMIA KARBOHIDRAT

BAB I
PENDAHULUAN
            Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat namun kelebihan karbohidrat akan sebagai glikogen dan asam lemak. Karbohidrat  adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, mempunyai rumus umum Cn(H2O)m Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
Tujuan dari praktikum Karbohidrat ini adalah agar praktikan mengetahui sifat fisik dan sifat umum karbohidrat. Manfaat praktikum ini adalah praktikan mengetahui sifat umum dan sifat khusus karbohidat dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Karbohidrat
Karbohirat disusun oleh C, H, dan O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Unsur ini terbentuk dari proses fotosintesis. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, metabolisme lemak dan membantu pengeluaran feses. Karbohidrat adalah sumber makanan yang penting bagi manusia dan makhluk lainnya. Sumber karbohidrat yang paling dibutuhkan adalah gula (Damin, 2008). Sukrosa dan glukosa merupakan sumber karbohidrat terbaik (Yayan et al., 2007).

2.2.      Klasifikasi Karbohidrat
2.2.1.   Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar). Monosakarida larut didalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula (Atikah et  al., 2011). Monosakarida mampu bereaksi dengan asam dan basa, mudah teroksidasi, terdegradasi, dan berpolimerasi dalam basa pekat. Dalam larutan asam, monosakarida (glukosa dan fruktosa) berfungsi sebagai pereduksi, yaitu mereduksi ion tembaga dan perak (Suteja, 2005).


2.2.2.   Disakarida
            Disakarida merupakan gabungan antara dua monosakarida. Pada bahan makanan, disakarida terdapar tiga jenis yaitu sukrosa, maltosa, dan laktosa (Atikah et al., 2011). Laktosa dan sukrosa banyak ditemui di alam, sedangkan maltosa dihasilkan dari hidrolisis pati oleh β-amilase. Tidak seperti sukrosa, disakarida lainnya seperti laktosa dan selobiosa bersifat reduktif. Pada kondisi asam atau basa, tanpa oksigen dan pemanasan pada suhu lebih tinggi dari titik didihnya, gula pereduksi ini bereaksi dengan gula asam dalam karamelisasi atau reaksi pencoklatan enzimatis (Tejasari, 2005).

2.2.3.   Polisakarida

            Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida (Atikah et al., 2011). Polisakarida umumnya hanya terbentuk oleh satu jenis monosakarida atau turunan monosakarida. Rantai polimer polisakarida dapat lurus atau bercabang (Damin, 2008).

BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum kimia dasar dengan materi Karbohidrat dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2013 pukul 11.00 – 13.00 WIB di Laboraturium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

3.1. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum karbohidrat antara lain pipet tetes untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit, tabung reaksi untuk mereaksikan larutan yang digunakan praktikum, rak tabung untuk meletakkan tabung reaksi, kaki tiga untuk menyangga gelas bekker, penjepit untuk menjepit tabung reaksi saat dibakar, gelas beker 250 ml untuk tempat larutan. Bahan yang digunakan dalam praktikum Karbohidrat yaitu glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup, natrium hidroksida 10%, Na2CO3, fehling A, fehling B, benedict, asam pikrat, dan aquades.
3.2.      Metode


3.2.1.   Uji kelarutan
Metode yang digunakan dalam Uji Kelarutan yaitu menyiapkan 8 tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes, menambahkan aquades masing-masing sebanyak 5 tetes. Menutup tabung reaksi dengan ibu jari, menggojognya agar larutan tercampur dengan baik. Mengamati kelarutannya dan mencatat hasil pengamatan dalam lembar pengamatan.
3.2.2.   Uji fehling
Metode yang digunakan dalam Uji Fehling yaitu menyiapkan tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes. Menambahkan masing-masing 5 tetes Fehing A dan 5 tetes Fehling B dan menggojognya. Memanaskannya beberapa saat, uji positif jika terbentuk endapan merah bata. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi pada lembar pengamatan.
3.2.3.   Uji benedict
Metode yang digunakan dalam Uji Benedict yaitu menyiapkan 8 tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes, lalu teteskan 5 tetes benedict ke masing-masing tabung, menggojog tabung reaksi, dan mamanaskan beberapa saat. Reaksi positif jika terbentuk endapan erah bata. Mengamati dengan teliti dan catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
3.2.4.   Uji asam pikrat
            Metode yang digunakan dalam Uji Asam Pikrat yaitu menyiapkan 8 tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes, menambahkan asam pikrat jenuh dan sodium karbonat (Na2CO3) ke dalam masing-masing tabung sebanyak 3 tetes. Memanaskan beberapa saat. Reaksi positif jika membentuk warna merah. Mengamati perubahan warna yang terjadi dan mencata hasil pengamatan pada lembar pengamatan. 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Kelarutan
Berdasarkan praktikum Uji Kelarutan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Kelarutan
Sampel
Warna
Bentuk
Keterangan
Glukosa
Putih Bening
Cair
Larut
Fruktosa
Kuning
Cair
Larut
Laktosa
Putih kekuningan
Kental
Larut
Sukrosa
Putih Bening
Cair
Larut
Kanji
Putih Bening
Kental
Larut
Maltosa
Putih Kekuningan
Cair
Larut
Madu
Kuning
Cair
Larut
Sirup
Putih Bening
Cair
Larut
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2013.

Praktikum karbohidrat dengan materi uji kelarutan digunakan untuk mengetahui sifat fisik kelarutan karbohidrat. Hasil uji menunjukkan bahwa golongan karbohidrat monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan golongan karbohidrat disakarida (laktosa dan sukrosa) menghasilkan bentuk fisik yang larut dan berbentuk larutan. Sedangkan kanji, hasil uji menunjukkan bahwa kanji menghasilkan bentuk fisik suspensi (padat atau mengendap). Hal ini sesuai dengan pendapat Hart (2003) yang menyatakan bahwa monosakarida dapat larut dalam air, larutan karbohidrat yang diujikan seperti glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa larut dalam air, karena memiliki gugus OH yang bebas sehingga karbohidrat mudah larut dalam air tetapi kanji tidak karena kanji bersifat suspensi dan kanji merupakan polisakarida dengan berat molekul yang tinggi dan bukan monosakarida. Pallardy (2007) menambahkan bahwa monosakarida merupakan gugus hidroksil.
4.2. Uji Fehling
Berdasarkan praktikum Uji Kelarutan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Pengamatan Uji Fehling
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Laktosa
+
Merah Bata
Sukrosa
-
Hijau
Glukosa
+
Merah Bata
Fruktosa
+
Merah Bata
Kanji
-
Hijau
Madu
+
Merah Bata
Sirup
+
Merah Bata
Maltosa
+
Merah Bata
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2013.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sukrosa dan kanji bukan gula pereduksi Fehling karna warna setelah reaksinya bukan merah bata. Larutan yang mengalami endapan merah bata mengandung karbohidrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Damin (2008) yang menyatakan bahwa hasil positif uji fehling mengalami endapan merah bata. Sastrohamidjojo (2005) menambahkan bahwa golongan karbohidrat monosakarida bereaksi positif terhadap larutan fehling, dimana terdapat kegiatan mereduksi larutan fehling pada larutan tersebut.



4.3. Uji Benedict
Berdasarkan praktikum Uji Benedict diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Pengamatan Uji Benedict
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Glukosa
+
Merah Bata
Fruktosa
+
Merah Bata
Kanji
-
Biru
Laktosa
+
Merah Bata
Sirup
+
Merah Bata
Madu
+
Merah Bata
Maltosa
+
Merah Bata
Sukrosa
-
Biru
Sumber: Data Primer praktikum kimia dasar, 2013.
Berdasarkan hasil pengamatan uji benedict, dua dari delapan sampel yaitu kanji dan sukrosa memiliki konsentrasi karbohidrat yang tidak terlalu tinggi karna saat di uji benedict tidak terdapat endapan merah bata. glukosa, fruktosa, laktosa, sirup madu, dan maltosa ada proses pereduksi, karena mengalami endapan merah bata. Hal ini sesuai dengan pendapat Damin (2008) yang menyatakan bahwa pada pemanasan uji benedict menghasilkan warna merah pada larutan positif. Hasil positif menunjukkan larutan mengandung gula. Sulistyowati (2010) menambahkan bahwa uji benedict merupakan uji kualitatif untuk menunjukkan adanya glukosa.



4.4. Uji Asam Pikrat
Berdasarkan praktikum Uji Asam Pikrat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Asam Pikrat
Sampel
Reaksi (+/-)
Keterangan
Glukosa
+
Merah
Fruktosa
+
Merah
Sirup
+
Merah
Laktosa
+
Merah
Kanji
-
Kuning
Sukrosa
-
Kuning
Maltosa
+
Merah
Madu
+
Merah
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2013.

            Berdasarkan hasil pengamatan uji asam pikrat dua dari delapan sampel menghasilkan reaksi negatif yaitu pada sampel kanji dan sukrosa tidak terdapat endapan merah. Hal ini sesuai dengan pendapat Damin (2008) yang menyatakan bahwa pada larutan karbohidrat pereduksi ditambahkan asam pikrat pada saat pemanasan terjadi perubahan warna kuning menjadi merah bata. Ditambahkan oleh Sumardjo (2006) bahwa, pada pemanasan uji asam pikrat mengalami kejadian perubahan warna dari kuning menjadi merah. Hal ini diperkuat oleh Sastrohamidjojo (2005) yang menyatakan bahwa polisakarida karbohidrat meliputi pati, selulosa dan dekstrin, merupakan substan amorph sebagian besar tak larut dalam air dan tak berasa mempunyai perumusan yang sangat besar.



 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.      Simpulan
Simpulan dari praktikum karbohidrat adalah semua sampel larut dalam air, kecuali kanji (amilum). Semua sampel dapat mereduksi fehling, benedict, dan asam pikrat kecuali sukrosa dan amilum.

5.2.      Saran
Pada saat praktikum, sebaiknya praktikan bisa lebih teliti dalam mengamati hasil percobaan agar tidak terjadi kesalahan pada hasil akhir praktikum dan sebaiknya menggunakan alat yang bersih agar hasilnya baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar