
PENDAHULUAN
Karbohidrat merupakan senyawa
karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat merupakan
sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif
memerlukan banyak karbohidrat namun
kelebihan karbohidrat akan sebagai glikogen dan asam lemak. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi
keton, mempunyai rumus umum Cn(H2O)m
Karbohidrat umumnya digolongkan menurut strukturnya, yaitu monosakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh,
karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein.
Tujuan dari praktikum
Karbohidrat ini adalah agar praktikan mengetahui sifat fisik dan sifat umum
karbohidrat. Manfaat praktikum ini adalah praktikan mengetahui sifat umum dan
sifat khusus karbohidat dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Karbohidrat
Karbohirat disusun oleh C, H, dan O
dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Unsur ini terbentuk
dari proses fotosintesis. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, pemberi
rasa manis pada makanan, penghemat protein, metabolisme lemak dan membantu
pengeluaran feses. Karbohidrat adalah sumber makanan yang penting bagi manusia
dan makhluk lainnya. Sumber karbohidrat yang paling dibutuhkan adalah gula
(Damin, 2008). Sukrosa dan glukosa merupakan sumber karbohidrat terbaik (Yayan et al., 2007).
2.2. Klasifikasi Karbohidrat
2.2.1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang
paling sederhana (simple sugar).
Monosakarida larut didalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut
juga gula (Atikah et al.,
2011). Monosakarida mampu bereaksi dengan asam dan basa, mudah teroksidasi,
terdegradasi, dan berpolimerasi dalam basa pekat. Dalam larutan asam,
monosakarida (glukosa dan fruktosa) berfungsi sebagai pereduksi, yaitu
mereduksi ion tembaga dan perak (Suteja, 2005).
2.2.2. Disakarida
Disakarida
merupakan gabungan antara dua monosakarida. Pada bahan makanan, disakarida
terdapar tiga jenis yaitu sukrosa, maltosa, dan laktosa (Atikah et al., 2011). Laktosa dan sukrosa
banyak ditemui di alam, sedangkan maltosa dihasilkan dari hidrolisis pati oleh β-amilase.
Tidak seperti sukrosa, disakarida lainnya seperti laktosa dan selobiosa
bersifat reduktif. Pada kondisi asam atau basa, tanpa oksigen dan pemanasan
pada suhu lebih tinggi dari titik didihnya, gula pereduksi ini bereaksi dengan
gula asam dalam karamelisasi atau reaksi pencoklatan enzimatis (Tejasari,
2005).
2.2.3. Polisakarida
Polisakarida
merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan
disakarida (Atikah et al., 2011).
Polisakarida umumnya hanya terbentuk oleh satu jenis monosakarida atau turunan
monosakarida. Rantai polimer polisakarida dapat lurus atau bercabang (Damin,
2008).

MATERI DAN METODE
Praktikum kimia
dasar dengan materi Karbohidrat dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober
2013 pukul 11.00 – 13.00 WIB di Laboraturium Fisiologi dan Biokimia Fakultas
Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
3.1.
Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum karbohidrat
antara lain pipet tetes untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit,
tabung reaksi untuk mereaksikan larutan yang digunakan praktikum, rak tabung
untuk meletakkan tabung reaksi, kaki tiga untuk menyangga gelas bekker,
penjepit untuk menjepit tabung reaksi saat dibakar, gelas beker 250 ml untuk
tempat larutan. Bahan yang digunakan dalam praktikum Karbohidrat yaitu glukosa,
laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup, natrium hidroksida
10%, Na2CO3, fehling A, fehling B, benedict, asam pikrat,
dan aquades.
3.2. Metode
3.2.1. Uji kelarutan
Metode yang digunakan dalam Uji Kelarutan yaitu
menyiapkan 8 tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa,
kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes, menambahkan aquades masing-masing sebanyak
5 tetes. Menutup tabung reaksi dengan ibu jari, menggojognya agar larutan
tercampur dengan baik. Mengamati kelarutannya dan mencatat hasil pengamatan dalam
lembar pengamatan.
3.2.2. Uji fehling
Metode yang digunakan dalam Uji Fehling yaitu
menyiapkan tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa,
kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes. Menambahkan masing-masing 5 tetes Fehing A
dan 5 tetes Fehling B dan menggojognya. Memanaskannya beberapa saat, uji
positif jika terbentuk endapan merah bata. Mengamati dan mencatat perubahan
yang terjadi pada lembar pengamatan.
3.2.3. Uji benedict
Metode yang digunakan dalam Uji Benedict yaitu
menyiapkan 8 tabung reaksi berisi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa,
kanji, madu, sirup sebanyak 5 tetes, lalu teteskan 5 tetes benedict ke
masing-masing tabung, menggojog tabung reaksi, dan mamanaskan beberapa saat.
Reaksi positif jika terbentuk endapan erah bata. Mengamati dengan teliti dan
catat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
3.2.4. Uji asam pikrat
Metode
yang digunakan dalam Uji Asam Pikrat yaitu menyiapkan 8 tabung reaksi berisi
glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, fruktosa, kanji, madu, sirup sebanyak 5
tetes, menambahkan asam pikrat jenuh dan sodium karbonat (Na2CO3)
ke dalam masing-masing tabung sebanyak 3 tetes. Memanaskan beberapa saat.
Reaksi positif jika membentuk warna merah. Mengamati perubahan warna yang
terjadi dan mencata hasil pengamatan pada lembar pengamatan.

HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Kelarutan
Berdasarkan praktikum Uji Kelarutan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji
Kelarutan
Sampel
|
Warna
|
Bentuk
|
Keterangan
|
Glukosa
|
Putih
Bening
|
Cair
|
Larut
|
Fruktosa
|
Kuning
|
Cair
|
Larut
|
Laktosa
|
Putih
kekuningan
|
Kental
|
Larut
|
Sukrosa
|
Putih
Bening
|
Cair
|
Larut
|
Kanji
|
Putih
Bening
|
Kental
|
Larut
|
Maltosa
|
Putih
Kekuningan
|
Cair
|
Larut
|
Madu
|
Kuning
|
Cair
|
Larut
|
Sirup
|
Putih
Bening
|
Cair
|
Larut
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2013.
Praktikum karbohidrat dengan materi uji kelarutan digunakan untuk
mengetahui sifat fisik kelarutan karbohidrat. Hasil uji menunjukkan bahwa
golongan karbohidrat monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan golongan
karbohidrat disakarida (laktosa dan sukrosa) menghasilkan bentuk fisik yang
larut dan berbentuk larutan. Sedangkan kanji, hasil uji menunjukkan bahwa kanji
menghasilkan bentuk fisik suspensi (padat atau mengendap). Hal ini sesuai dengan pendapat
Hart (2003) yang menyatakan bahwa monosakarida dapat larut dalam air, larutan
karbohidrat yang diujikan seperti glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa larut
dalam air, karena memiliki gugus OH yang bebas sehingga karbohidrat mudah larut
dalam air tetapi kanji tidak karena kanji bersifat suspensi dan kanji merupakan
polisakarida dengan berat molekul yang tinggi dan bukan monosakarida. Pallardy (2007) menambahkan bahwa monosakarida merupakan
gugus hidroksil.
4.2. Uji
Fehling
Berdasarkan praktikum Uji Kelarutan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Pengamatan Uji
Fehling
Sampel
|
Reaksi (+/-)
|
Keterangan
|
Laktosa
|
+
|
Merah Bata
|
Sukrosa
|
-
|
Hijau
|
Glukosa
|
+
|
Merah Bata
|
Fruktosa
|
+
|
Merah Bata
|
Kanji
|
-
|
Hijau
|
Madu
|
+
|
Merah Bata
|
Sirup
|
+
|
Merah Bata
|
Maltosa
|
+
|
Merah Bata
|
Sumber: Data Primer Praktikum Kimia
Dasar, 2013.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sukrosa
dan kanji bukan gula pereduksi Fehling karna warna setelah reaksinya bukan
merah bata. Larutan yang mengalami endapan merah bata mengandung karbohidrat.
Hal ini sesuai dengan pendapat Damin (2008) yang menyatakan bahwa hasil positif
uji fehling mengalami endapan merah bata. Sastrohamidjojo (2005) menambahkan
bahwa golongan karbohidrat monosakarida bereaksi positif terhadap larutan
fehling, dimana terdapat kegiatan mereduksi larutan fehling pada larutan
tersebut.
4.3. Uji
Benedict
Berdasarkan praktikum Uji Benedict
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Pengamatan Uji
Benedict
Sampel
|
Reaksi (+/-)
|
Keterangan
|
Glukosa
|
+
|
Merah Bata
|
Fruktosa
|
+
|
Merah Bata
|
Kanji
|
-
|
Biru
|
Laktosa
|
+
|
Merah Bata
|
Sirup
|
+
|
Merah Bata
|
Madu
|
+
|
Merah Bata
|
Maltosa
|
+
|
Merah Bata
|
Sukrosa
|
-
|
Biru
|
Sumber: Data
Primer praktikum kimia dasar, 2013.
Berdasarkan hasil pengamatan uji benedict, dua dari
delapan sampel yaitu kanji dan sukrosa memiliki konsentrasi karbohidrat yang
tidak terlalu tinggi karna saat di uji benedict tidak terdapat endapan merah
bata. glukosa, fruktosa, laktosa, sirup madu, dan maltosa ada proses pereduksi,
karena mengalami endapan merah bata. Hal ini sesuai dengan pendapat Damin
(2008) yang menyatakan bahwa pada pemanasan uji benedict menghasilkan warna
merah pada larutan positif. Hasil positif menunjukkan larutan mengandung gula.
Sulistyowati (2010) menambahkan bahwa uji benedict merupakan uji kualitatif
untuk menunjukkan adanya glukosa.
4.4. Uji Asam
Pikrat
Berdasarkan praktikum Uji Asam
Pikrat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Pengamatan Uji Asam
Pikrat
Sampel
|
Reaksi (+/-)
|
Keterangan
|
Glukosa
|
+
|
Merah
|
Fruktosa
|
+
|
Merah
|
Sirup
|
+
|
Merah
|
Laktosa
|
+
|
Merah
|
Kanji
|
-
|
Kuning
|
Sukrosa
|
-
|
Kuning
|
Maltosa
|
+
|
Merah
|
Madu
|
+
|
Merah
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Kimia Dasar, 2013.
Berdasarkan hasil pengamatan uji
asam pikrat dua dari delapan sampel menghasilkan reaksi negatif yaitu pada
sampel kanji dan sukrosa tidak terdapat endapan merah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Damin (2008) yang menyatakan bahwa pada larutan karbohidrat pereduksi
ditambahkan asam pikrat pada saat pemanasan terjadi perubahan warna kuning
menjadi merah bata. Ditambahkan oleh Sumardjo (2006) bahwa, pada pemanasan uji
asam pikrat mengalami kejadian perubahan warna dari kuning menjadi merah. Hal
ini diperkuat oleh Sastrohamidjojo (2005) yang menyatakan bahwa polisakarida
karbohidrat meliputi pati, selulosa dan dekstrin, merupakan substan amorph
sebagian besar tak larut dalam air dan tak berasa mempunyai perumusan yang
sangat besar.


SIMPULAN DAN
SARAN
5.1. Simpulan
Simpulan dari praktikum karbohidrat
adalah semua sampel larut dalam air, kecuali kanji (amilum). Semua sampel dapat
mereduksi fehling, benedict, dan asam pikrat kecuali sukrosa dan amilum.
5.2. Saran
Pada saat praktikum, sebaiknya praktikan bisa lebih
teliti dalam mengamati hasil percobaan agar tidak terjadi kesalahan pada hasil
akhir praktikum dan sebaiknya menggunakan alat yang bersih agar hasilnya baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar